Tolong…. Korban Berlumur Darah

Tolong…. Korban Berlumur Darah

  \"pembunuhan_TKP_penembakan\"

BULAN ramadan menjadi bulan sangat suci. Namun dinodai dengan tindakan tidak terpuji. Akibat masalah sepele, nyawa melayang sia-sia.

PULUHAN warga bermukim di sekitar tepi Jalan Jalur Dua Citandui Kelurahan Muara Dua Kecamatan Kampung Melayu, kembali digegerkan dengan peristiwa berdarah pada kemarin (26/6) sekira pukul 01.00 WIB. Peristiwa itu merupakan pembunuhan terhadap seorang pengunjung warung tuak milik Deska, Indra Milki Rambe (22) asal Padang Sidempuan Sumatera Utara (Sumut).

Diceritakan warga sekitar, Efri (26), kejadian mengerikan itu baru diketahui ketika ia mendengar suara jeritan minta tolong, dari arah warung yang berlokasi tepat dibalik warung kelontong miliknya. Kemudian, ia dan warga lain yang merasa penasaran dengan suara tersebut menuju ke sumber suara.

\"Pas kami lihat ke warung tu dia (korban) sudah terkapar dengan luka di kepala dan di bagian perut sebelah kiri, badannya sudah berlumur darah,\" kata Efri kepada BE, kemarin.

Menurut Efri, luka yang terdapat di bagian kepala korban itu merupakan luka yang disebabkan oleh, benturan benda keras seperti botol minuman. Sedangkan, luka di bagian kiri perut korban tersebut merupakan luka yang disebabkan senjata tajam seperti keris. \"Kalau luka di kepalanya itu seperti bekas benturan botol minuman, kalau luka di perutnya itu seperti bekas tusukan keris,\" ujarnya.

Sementara paman korban, Sintot Pohan (50) mengatakan, keponakannya tersebut baru sekitar dua minggu yang lalu tiba di Kota Bengkulu. Kedatangannya dari Pekan Baru Riau itu bukan lain untuk mencari pekerjaan, agar dapat menghidupi dirinya sendiri. \"Dia (Indra) baru sekitar dua minggu tiba di Bengkulu, dia datang ke sini mau untuk mencari uang atau pekerjaan,\" ucapnya.

Dijelaskan Sintot, ia tidak pernah mengetahui bahwa keponakannya tersebut telah berada di Bengkulu, kemungkinan korban tinggal di kontrakan temannya, Rizky Harahap (21) di Kelurahan Bumi Ayu Kecamatan Selebar.

Oleh sebab itu, ketika mendapat informasi dari paguyuban Rambe ia terkaget ketika melihat kerabat yang meninggal itu, merupakan keponakan kandungnya sendiri. \"Saya tidak pernah tahu kalau dia sudah di Bengkulu, mungkin dia tinggal di kontrakan temannya, makanya saya kaget pas lihat kerabat yang dimaksud meninggal itu, adalah dia,\" ungkap Sintot.

Lanjut Sintot, setelah jenazah keponakannya itu dimandikan dan dikafani di ruang Kamboja Rumah Sakit M Yunus (RSMY), jenazah tersebut akan dibawa ke kampung halamannya di Padang Sidempuan Sumut. Sebab, jasad pemuda kelahiran tanah medan itu akan dikebumikan di di tanah kelahirannya. \"Jenazah kita bawa langsung ke Padang Sidempuan lewat jalur darat, karena mau di makamkan di kampung halamannya,\" imbuhnya.

Akibat bersenggolan

Menurut data terhimpun, peristiwa berdarah itu berawal ketika korban dan temannya, Rizki tiba dan menikmati minuman tuak di warung tersebut pada Sabtu (25/6) sekitar pukul 10.00 WIB. Kemudian, setelah mereka menikmati beberapa teko (ceret) tuak hingga waktu sudah menunjukkan tengah malam, korban yang sedang asik berjoget bersenggolan dengan pengunjung warung yang lainnya.

Diduga, akibat saling bersenggolan itu membuat kedua belah pihak menjadi salah paham hingga berbuntut pada persitegangan. Ternyata, persitegangan antara korban dan pelaku itu tidak menemui titik terang hingga akhirnya, terjadilah pekelahian antara korban dan pelaku yang berujung pada pembunuhan.

Meskipun Kapolres Bengkulu, AKBP Ardian Indra Nurinta SIK enggan membeberkan mengenai kronologi kejadian tersebut, namun ia membenarkan, telah terjadi tindak pidana pembunuhan di kawasan Jalan Citandui tersebut.

\"Memang benar terjadi tindak pidana pembunuhan di warung tuak di Jalan Citandui tersebut, saya belum bisa memberikan banyak keterangan karena anggota masih melakukan penyelidikan,\" tutup Ardian. (470)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: